Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Kereta BBM di Dukuh Lapang

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Kenangan Masa Kecil

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Aku Jadi Teringat Sama Yatno

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Tempat Bermain Waktu Kecil

Kamis, 01 April 2010

MUSIBAH

Mobil nyrempet sepeda, mungkin anda sering dengar. Tapi kalau sepeda nyrempet mobil, ini yang baru saja aku alami. Tadi sepulang dari Abhur mau menuju ke Makkah kira-kira sudah dua puluh kiloan perjalanan, madam lupa kunci rumahnya di mobil mercedes. Akhirnya aku ambil lajur jalan lambat untuk putar balik. Karena jalan yang aku lalui dua arah laju mobilku pelan-pelan.
Tiba-tiba sepeda yang tadinya berjalan beriringan langsung belok nyrempet bagian belakang mobilku. Aku langsung berhenti, anak majikan turun dari mobil. Orang Yaman yang naik sepeda minta maaf, karena dia merasa salah. Untung orangnya tidak apa-apa. seandainya kejadian seperti ini di Indo, mungkin aku sudah di peras aparat.
Jadi teringat kejadian musim haji tahun 2006 lalu, musibah itu terjadi di tempat parkir haji Kudai. Waktu itu habis isya aku mau ngisi zamzam di Kudai. Selepas lampu merah aku langsung tancap gas beriringan dengan bus. Bus mengerem mendadak, tiba-tiba depanku seorang kakek-kakek menyebarang. Aku langsung mengerem sekuat tenaga.
Namun nasib kurang baik berpihak padaku. Terlihat si kakek tadi terkapar di trotoar dengan bersimbah darah, dalam benakku ini sangat parah. Aku sempat mau di pukul oleh seseorang dengan bahasa asing yang baru aku dengar. Datang polisi aku langsung diamankan. Selang beberapa lama ambulance datang, di bawa si kakek tadi entah kemana.
Aku telpon majikan, dia sedang di Jeddah. Aku di bawa mobil polisi ngikuti mobil ambulance tadi. Ternyata di bawa ke Rumah Sakit Noer. Aku belum tahu orang mana yang aku tabrak. Polisi yang membawaku menghibur hatiku, katanya kamu tenang aja orangnya nggak apa-apa. Gimana aku bisa tenang tadi lihat darah mengucur dari tubuhnya?
Anak majikan datang mencari orang yang baru aku tabrak di Instalasi Gawat Darurat, aku masih duduk di mobil polisi. Dua puluh menit berselang anak majikan keluar sambil memapah si kakek tadi. Aku baru tahu, ternyata kakek itu jama'ah haji dari Rusia. Nginapnya di mobil yang di parkir di tempat parkiran Kudai. Kami di ajak ke Pos Polantas di Aziziah.
Ternyata banyak kasus kecelakaan jadi kami harus ngantri nunggu giliran di panggil ke ruangan. Depan pintu masuk ada ruangan untuk penjara, kulihat ada puluhan orang yang masuk di ruang penjara. Giliran kami di sidang, polisi itu nanya sama si kakek.
"Anda mau nuntut apa sama dia" kata polisi sambil nunjuk ke aku.
"Nggak, aku nggak mau apa-apa. ini musibah dari Allah, aku menerimanya", jawab si kakek yang ditejemahkan oleh salah seorang temannya. Ternyata yang dari tadi mendampingi kakek orang Rusia yang bisa bahasa Arab.
"Mungkin suatu hari anda sakit atau apa, atas kejadian ini. Mau minta ganti rugi nggak?" tanya polisi lagi.
"Pokoknya aku ikhlas" jawab si kakek singkat.
Cuma diajukan pertanyaan seperti itu, lalu kami di suruh menanda tangani surat perjanjian. Setelah salaman urusan kelar. Di Saudi kalau ada kasus semacam itu, bila dari pihak korbannya nggak terima baru urusannya berlanjut. Andai kejadiannya di Indo, aku harus mengeluarkan banyak biaya. Biaya pengobatan, uang kaget dan biaya-biaya lainnya.
Semua ini pengalaman yang sangat berharga untuk lebih hati-hati lagi dalam mengemudi. Aku yang sudah hati-hati aja kadang orang lain yang nabrak. Sudah sering bukan cuma sekali mobilku di tabrak orang Arab, orangnya hanya minta maaf. Masih mending minta maaf, kadang malah menyalahkan. Tapi kalau yang menabarak pendatang marahnya minta ampun, minta ganti rugi segala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar