Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Kereta BBM di Dukuh Lapang

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Kenangan Masa Kecil

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Aku Jadi Teringat Sama Yatno

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Tempat Bermain Waktu Kecil

Jumat, 09 November 2012

Sepenggal Kisah TKI Kaburan

Musibah dan penderitaan yang dialami nasib saudara kita yang menjadi tenaga migran di Arab Saudi seperti tiada hentinya. Para TKI yang mencoba mengadu nasib di negeri gurun dengan cita-cita mau merubah taraf perekonomian keluarganya membaik, kadang mudah diterjang badai ketidak adilan serta perbuatan semena-mena sang majikan. Sudah bukan rahasia umum lagi, nasib yang dialami para pahlawan devisa dimulai dari gaji tidak dibayar, pekerjaan yang tidak sesuai dengan perjanjian kerja, penganiayaan, pelecehan hingga pemerkosaan sering kerap terjadi dan dialami para tenaga kerja asal Indonesia.

Semua yang dialami para pekerja kita seolah tidak ada perlindungan atau perhatian dari pemerintah, sehingga kejadian demi kejadian seperti tidak ada hentinya. Karena orang arab menganggap nggak ada perhatian dari pemerintah kita, jadi mereka semakin seenaknya. Sayangnya lagi kejadian demi kejadian kadang jarang di ekpos, maka apa yang dialami para pekerja seolah tidak pernah terjadi. Kalau kasusnya benar-benar serius dan terungkap publik, baru pemberitaannya terkadang dibesar-besarkan.

Kasus tentang tenaga kerja asal Indonesia yang membunuh anak majikannya menjadi menu yang dimuat di media cetak dan elektronik di jazirah arab. Dan seolah pembantu kita adalah orang yang sangat biadab atas perbuatannya. Tapi kalau ada kasus pembantu orang Indonesia yang disiksa sama majikannya atau sampai dibunuh jarang bahkan hampir nggak ada yang diberitakan. Apakah ini termasuk sudah adil?

Ada sedikit pengalaman salah seorang TKW asal Losari - Brebes yang sempat beberapa waktu lalu bercerita pengalamannya dia selama bekerja jadi TKI. Saat ini (sebut saja) Diah, bukan lagi sebagai pekerja resmi. Hampir enam tahun Diah bekerja sabagai orang umrohan (istilah pekerja yang tidak memiliki ijin tinggal) dan sampai saat ini belum pernah pulang ke tanah air. Waktu saya tanya apa nggak kangen sama keluarga di rumah? Alasannya masih banyak kebutuhan yang masih dia tanggung.

Pengalaman yang pertama kali dia ceritakan saat masih bekerja sama majikannya di daerah Abha, beban pekerjaan yang Diah tanggung diluar batas-batas kemanusiaan. Diah sebenernya mencoba untuk bertahan hingga masa kontrak kerjanya habis, tapi kesabaran manusia kadang ada batasnya. Karena tekanan penderitaan serta batin yang tak kunjung membaik, akhirnya Diah pilih kabur untuk meninggalkan majikan. Walaupun masih banyak sisa gaji beberapa bulan yang belum dibayarkan. Karena setiap kali diminta selalu cuma janji "besok", tapi nyatanya nggak pernah dibayar.

Kebetulan Diah punya seorang teman waktu masih di Jakarta yang tinggal di Makkah, menikah dengan seorang warga negara Bangladesh. Temannya bersedia menjemput dengan suaminya asal dengan upah yang lumayan. Tadinya Diah bingung masalah ongkos tapi ada yang menyanggupi seorang kenalan lelaki asal NTB yang dia kenal lewat telepon. Dan orang NTB ini lah yang bersedia membantu menyediakan tempat dan lain sebagainya.

Setelah sampai Makkah akhirnya Diah bersedia menikah dengan orang yang telah banyak membantu, selain itu Diah memang butuh seorang yang bisa melindungi dan teman curhat. Tapi sayang Diah tidak menceritakan sama saya bahwa Diah statusnya sudah janda atau masih terikat penikahan alias masih punya suami. Karena kebanyakan wanita ilegal yang sering saya jumpai statusnya masih punya suami ngakunya janda dan menikah lagi tanpa sepengetahuan suaminya.

Tidak berapa lama Diah bersama suaminya mendapatkan pekerjaan suami istri dan majikannya nggak jauh dari tempat tinggal saya. Majikannya menempati rumah villa tiga tingkat yang ditempati bersama anak-anaknya serta menantunya. Di rumah majikannya sudah ada satu pembantu yang kebetulan masih satu daerah dengan Diah, sama-sama orang Brebes. Panggilannya Robi'ah kaburan dari Makkah juga dan sudah lama kerja di majikannya itu.

Majikannya sudah tua bahkan Diah kalau menyebut kakek, tapi istrinya masih agak muda ngajar di salah satu sekolah. Majikannya menyewa tiga apartemen dekat haram yang dijadikan hotel, yang ngurus anak sama menantunya kadang-kadang saja majikannya nengok. Karena lokasinya yang dekat dengan haram jadi hotelnya nggak pernah sepi selalu diisi jamaah umroh dari berbagai negara. Anak lelakinya tapi sering pergi ke luar negeri jadi di rumah kalau siang sering sepi karena anak perempuannya pergi kuliah.

Suasana sepi itu ternyata sering dimanfaatkan si kakek untuk berbuat yang tidak senonoh terhadap pembantunya yang bernama Robi'ah. dengan dijanjiin dan diiming-imingi hadiah sama majikannya akhir Robi'ah menurut aja kalau dipanggil majikannya masuk ke kamar dalam keadaan sepi. Mulanya minta dipijit tapi lama-lama bukan sekedar mijit malah servicenya lebih dari sekedar mijit. Kejadian seperti itu bukan cuma sekali, bahkan Diah sering memergoki kalau Robi'ah sering keluar dari kamar majikannya.

Kalau di tegur cuma mesam-mesem aja sambil berlalu. Akhirnya suatu hari Robi'ah bilang sama Diah kalau majikannya mau sama Diah, bahkan Robi'ah menyuruh Diah untuk melayani majikannya. Pertamanya semua omongan Robi'ah tidak pernah dimasukin ke hati, lama-lama Robi'ah sering ngomong sambil bilang mau diberi hadiah uang dan emas. Majikannya sendiri sering nyuri-nyuri kesempatan Diah untuk sering datang ke kamarnya, tapi Diah sering menolaknya.

Hampir tiga tahun lebih nggak terasa sudah kerja di majikan itu, dan selama itu pula Diah nggak pernah menceritan tingkah laku majikannya sama suaminya. Hingga suatu hari saking nggak kuatnya Diah menceritakan semua kelakuan majikannya. Betapa marahnya suami Diah tahu majikannya mau berbuat yang diluar dugaannya. Selama ini majikan yang dianggap baik ternyata menyimpan nafsu sama Diah.

Secara baik-baik suami Diah bilang sama majikannya kalau mereka sudah nggak mau kerja lagi sama majikan. Tapi majikannya cuma diam, karena nggak ada tanggapan apa-apa waktu majikannya ada di hotel suaminya Diah pamitan lagi untuk yang kedua kalinya. Setelah akhir bulan menerima gaji mereka jadi keluar kerja dan tinggal di penampungan. Dengan menyewa satu kamar patungan nyewa satu flat bareng-teman sesama pekerja ilegal.

Cuma butuh satu minggu suami Diah nganggur dan diterima kerja di hotel bawa bus ngangkut jamaah umroh. Karena Diah masih nganggur dan menjelang bulan ramadhan, suaminya minta tolong untuk mencarikan pekerjaan. Kebetulan ada orang arab yang butuh pembantu akhirnya aku tawarkan kalau mau, masalah gajih dan lainnya saya suruh telpon sendiri untuk perjanjiannya. Setelah sepakat aku di suruh nganter ke tempat kerjaannya.

Dua minggu kerja di majikan baru, aku di minta tolong nganter Diah mau istirahat libur sehari. Disaat aku nganter dalam perjalanan Diah banyak bercerita termasuk dengan majikannya yang sekarang. Diah betah kerja sama majikan yang baru cuma ada yang bikin kurang enak hati, yaitu pekerjaanya selalu di colek. Dinding pagi sudah di lap karena musim debu, majikannya sore bangun tidur nyolek dinding katanya nggak di lap. Tanpa banyak omong Diah lap lagi dindingnya.

Baru dua hari Diah kembali kerja suaminya kena musibah. Suaminya ketangkap mubahis (intel) karena nggak memiliki ijin tinggal. Awalnya mubahis nyari orang Indonesia yang mungkin karena kesangkut kasus. Dengan bekal foto mubahis menayakan orang itu sama suami Diah, tapi akhirnya tanya identitas. Karena nggak memiliki ijin tinggal dia langsung dibawa.

Hingga hari raya iedul fitri tiba, Diah belum di kasih libur karena masih banyak pekerjaan yang katanya harus diselesaikan. Padahal Diah sudah capek ingin istirahat karena selama bulan ramadhan kurang istirahat. Apalagi mikirin suaminya yang masih di penjara. Maklum di arab kalau bulan ramadhan yang namanya pembantu bisa tidur 2-3 jam sudah alhamdulillah. Malamnya baru di kasih izin dengan diantar sopir majikannya Diah pulang ke kontrakan.

Majikannya cuma ngasih izin sehari sedangkan Diah ingin dua hari. Ternyata dalam waktu Diah libur setiap saat majikannya telpon menanyakan kapan balik. Sedangkan dikontrakan hatinya Diah merasa sedikit terhibur karena banyak teman-temanya yang sedang menikmati libur lebaran. saking nggak sabarnya majikannya ngucapkan kata-kata kotor yang sudah sering diucapkan orang-orang arab kalau lagi marah. Karena merasa tersinggung akhirnya Diah memutuskan untuk tidak balik kerja lagi.

Karena masih butuh orang arab itu minta bantuan saya untuk merayunya supaya Diah mau kerja lagi. Dasar orang Indonesia gampang sakit hati dan merasa tersinggung kalau harga dirinya diinjak-injak, Diah tetep nggak mau balik lagi kerja malah nyari pekerjaan dengan majikan baru lagi. Semenjak dapat majikan baru Diah ganti nomor handphone hingga saat ini aku kehilangan kontak. Semoga saja nasibnya baik dapat majikan seperti yang kita harapkan.

Itulah sedikit gambaran salah satu saudara kita yang bekerja di negeri kerajaan yang kaya dengan petro dolar. Banyak yang mengira kerja jadi TKI itu enak bisa kirim uang berjuta-juta, tapi mereka nggak tahu resikonya. Keluhan seorang pembantu, orang rumah tahunya minta kiriman nggak mau tahu kerjanya kadang nyawa jadi taruhannya. Untuk anda yang ingin kerja pergi ke luar negeri mohon di pikir matang-matang juga persiapan mental. Banyak contoh dan yang menjadi korbannya.

1 komentar:

  1. ..=>MBAH DIMAS jaya<=...
    NOMOR TELPON : 082 277 277 370
    [=>>KLIK DISINI FORUM ANGKA RITUAL MBAH DIMAS jaya<<=]

    **** BELIAU JUGA BISA MEMBERIKAN SOLUSI LAIN SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN
    2.JUAL TUYUL
    3.JUAL KERIS
    4.BATU PERMATA
    5.DLL
    SALAM KENAL SEMUA,...

    CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASAH!!!
    Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual Mbah…Angka Mbah Dimas Tembus 100%…Sya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat MBAH DIMAS jaya..Saya coba beli paket 2D ternyata tembus…dan akhirnya saya pun membeli paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib MBAH DIMAS JAYA...Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…anda bisa Call / sms di nomer : MBAH DIMAS 082,277,277,370.(Buktikan Aja Sendiri Saudara)
    ...TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH DIMAS jaya...

    BalasHapus